Gus Sholah: Ansor Kaya akan Variasi Dalam Menyongsong Tahun Politik

0
278
FGD Ansor Pati Raya yang dilakukan PC GP Ansor Pati, Kudus, Blora, Rembang, Jepara, dan Grobogan kali ini dilaksanakan di Pendapa Kabupaten Blora. Foto: ansorcyberjepara

AnsorJepara.or.id – FGD Ansor Pati Raya yang dilakukan PC GP Ansor Pati, Kudus, Blora, Rembang, Jepara, dan Grobogan kali ini dilaksanakan di Pendapa Kabupaten Blora, Rabu (5/4/2023) malam.

FGD Ansor Pati Raya ini merupakan putaran kedua. Itu merupakan kelanjutan diskusi terfokus di Jepara pada 5 Maret 2023 yang mengusung tema “Strengthening Ansor’s Strategic Position”.

Baca: Role Model Baru Gerakan Pemuda Ansor Jawa Tengah

Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Tengah (Jateng) Sholahudin Aly mengajak semua kader Ansor untuk bersiap menghadapi tahun politik. Pemilu 2024, menurutnya menjadi tantangan yang perlu dijawab secara visioner oleh Ansor di Jateng.

“Ansor lahir dari pergolakan politik. Jadi, kalau tidak ngomong politik tidak bisa,” ujarnya saat hadir dalam

Namun, pria yang akrab disapa Gus Sholah menegaskan, kiprah politik tersebut bukan berarti Ansor secara kelembagaan terjun dalam politik praktis. Pengertiannya, lebih pada distribusi dan promosi kader ke lini-lini strategis melalui ihtiar politik.

Secara kuantitas dan jaringan struktur, lanjut dia, Ansor tidak diragukan. Jumlah kader mencapai jutaan dan mengisi hampir semua ruang hingga daerah, bahkan sampai tingkat desa.

“Kita punya struktur hingga tingkat desa, itu gerak semua. Ruh di setiap jenjang ada, rutinan ranting jalan,” katanya.

Potensi lain, sebut Gus Sholah, Ansor kaya akan variasi latar belakang kader. Bahkan, di sejumlah daerah di Jateng sudah banyak kepala dan perangkat desa yang ikut kaderisasi Ansor.

“Nah, PR di Jateng bukan lagi biacara kuantitas, tetapi kualitas. FGD ini menjadi bagian dari refleksi sekaligus inspirasi untuk berperan lebih dalam mengoptimalkan potensi kader,” paparnya. Ihtiar politik untuk kemaslahatan sangat memungkinkan, mengingat kader Ansor adalah orang-orang terdidik, terlatih, dan terbiasa dalam doktrin satu komando.

“Mari kita jaga itu, berbagi peran. Siasat bagaimana dan siapa melakukan apa,” tandasnya.

FGD kali ini berasa spesial lantaran dihadiri Bupati Blora Arief Rohman, yang merupakan kader muda NU. Dalam pembukaan, dia berbagi kisah dan inspirasi pola gerakan kader Nahdlatul Ulama (NU) dalam mengisi ruang strategis. Ansor sebagai badan otonom (Banom) NU, menurutnya perlu menata visi dan misi sebelum berkiprah di politik. Aswaja dan ke-NU-an menjadi rule perjuangan.

“Intinya politik kemaslahatan, yakni ihtiar bersama untuk mengubah keadaan lebih baik,” ujar Arief, yang juga ketua Pimpinan Wilayah (PW) Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa Jateng.

FGD semakin hidup dengan pengungkapan kondisi Ansor di regional Pati Raya oleh Ketua PC GP Ansor menghadapi hajatan demokrasi 2024. Diawali dari Ketua PC GP ansor Pati Abdullah Syafiq, kemudian Ketua PC GP Ansor Blora Ahmad Yusuf.

Dilanjutkan Ketua PC GP Ansor Kudus Dasa Susila dan disambung Ketua PC GP Ansor Grobogan Harsono serta Ketua PC GP Ansor Jepara Ainul Mahfudh. Ketua PC GP Ansor Rembang Nadhif Sidqi yang berhalangan hadir di Blora sempat memaparkan banyak hal berkait penguatan posisi strategis Ansor dalam FGD di Jepara.

Ketua PC GP Ansor Jepara Ainul Mahfudh memiliki harapan yang besar, nantinya FGD ini bisa menghasilkan rumusan taktis untuk penguatan SDM kader Ansor, tidak hanya sekedar ajang silaturrahim saja.

“Semua Pimpinan Ansor Pati Raya layak untuk mendorong dan menyiapkan kader-kader terbaik kita untuk berperan aktif disemua level organisasi dan posisi manapun,” tegasnya. [ansorjepara.or.id/ka]


Sumber: ansorpati.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here