KH. Ahmad Fauzan atau Kyai Fauzan lahir pada tahun 1320 H/1905 M di dukuh Penggung, Gemiring Lor, Kec. Nalumsari (dahulunya kec Mayong) kab Jepara. Beliau lahir dari keluarga Ibu Nyai Thahirah binti K. Harun bin Kyai Arif dan KH. Abdul Rasul bin Kyai Ahmad Sanwasi. Silsilah nasab Kyai Fauzan bersambung sampai Kyai Umar, ayah Kyai Soleh Darat (waliyyullah) sebab kiai Ahmad Sanwasi adalah menantu Kyai Umar. (Masyhud 2016). Kyai Fauzan memperdalam ilmu agama islam di pesantren Bale Kambang Mayong sekarang masuk wilayah Nalumsari Jepara. Di bawah asuhan dan bimbingan KH Chasbullah, kemudian ke pesantren Kasingan Rembang dalam asuhan KH Khalil dilanjutkan ke tanah suci Makkah.(Masyhudi 2013) Selesai dari Makkah beliau menekuni kajian ilmu keislaman secara mendalam serta menghafal alqur`an kepada KH Soleh Tayu pati. Diantara karomah beliau adalah mampu menghafalkan alqur`an hanya dalam waktu kurang dari 100 hari.
Perjuangan Era Kemerdekaan
Pada saat kekosongan kekuasaan setelah belanda dikalahkan Jepang, terjadi penjarahan aset di Pegadaian Jepara oleh beberapa oknum pejabat untuk mengambil kesempatan. Hal tersebut membuat masyarakat kecil terdorong ikut-ikutan menjarah sehingga timbul kekacauan dan kerusuhan. Sebagai tokoh agama beliau diminta Jepang untuk menghimbau pengembalian barang jarahan. Atas kharisma beliau masyarakat bersedia mengembalikan barang jarahan. namun setelah barang dikembalikan justru Al-Maghfurlahu Kyai Fauzan di dakwa sebagai biang kerusuhan dan kekacauan tersebut. Beliau ditangkap oleh Jepang kemudian disiksa serta mengalami penderitaan yang luar biasa. Kondisi ini disebut beliau sebagai masa dalam “pesakitan”. Namun karena tidak terbukti, akhirnya beliau dibebaskan oleh Jepang. (Rohman 2018)
Kyai Fauzan adalah ulama` yang gigih dalam perjuangan menentang dan mengusir penjajah serta mempertahankan kemerdekaan. Pada tahun 1945 suatu peristiwa yang menggemparkan, terjadi di wilayah Pati. Para Kyai berkumpul dan bermusyawarah agar tentara Jepang segera menyerah. Secara aklamasi, para kyai bersepakat agar Kyai Fauzan memimpin penyerangan melawan tentara Jepang. Berkat perjuangan, tulus ikhlas dan tekad bulat akhirnya niat untuk mengusir penjajah Jepang dikabulkan oleh Allah SWT, seluruh pasukan Jepang bertekuk lutut pada rakyat Indonesia di Pati. (Styawan 2016)
Al-Maghfurlahu Kyai Fauzan sangat aktif bergerilya dalam rangka mempertahankan kemerdekaan. Berbagai perlawanan dilakukan untuk menghadang Belanda sampai di Jepara. Diantaranya menggelar pengasmaan bambu runcing di halaman masjid Darussalam Saripan Jepara untuk meningkatkan daya juang para pejuang. Oleh karenanya beliau menjadi incaran tentara kolonial Belanda, dimana saja selalu dikejar-kejar sampai dibuatkan sayembara siapa saja yang memberitahukan keberadaanya akan diberikan hadiah oleh Belanda. Beberapa kali lolos dari penyergapan atas izin Allah meskipun beliau sudah dalam keadaan terkepung. Menjelang kekalahan Belanda beliau tertangkap oleh tentara belanda di Bangsri kemudian dimasukkan ke dalam sel tahanan Belanda di Jepara. Namun setelah terjadi penyerahan kedaulatan dari tangan Belanda kepada Republik Indonesia tahun 1949, beliau dibebaskan dari tahanan. (Rohman 2018)
Perjuangan Era Mengisi Kemerdekaan
Setelah bebas, beliau kembali ke masyarakat dalam rangka ikut mengisi kemerdekaan. Beliau langsung diangkat oleh pemerintahan RI dan diamanati membangun serta memimpin Kepala Kantor urusan Agama Kabupaten Jepara yang pertama setelah revolusi. Beliau juga pernah menjadi anggota DPRD.
Setelah NU menyatakan keluar dari partai masyumi pada muktamar di Palembang tahun 1952 NU menjadi partai mandiri dan mengikuti pemilu pertama tahun 1955. Hasil luar biasa dicatatkan oleh Nahdlatul Ulama (NU) secara nasional berada di peringkat ke 3 dengan jumlah suara 6.955.141 sebesar 18,41 % dan 45 anggota konstituante dibandingkan sebelumnya pada saat masih di dalam masyumi hanya mendapatkan 8 kursi. (Mun`im 2016) Di Jawa Tengah partai NU menduduki posisi ketiga menang di 4 kabupaten/kota yaitu menang mutlak di Jepara (110.953 suara), Demak (100.974 suara), Kudus (63.007 suara), Magelang (137.037 suara) (Minarno 2011).
Kemenangan mutlak NU di Jepara tidak terlepas dari peran Kyai Fauzan bersama dengan KH Abdurrosyid melalui sikap integritas serta akomodatif beliau berhasil menjalin komunikasi dengan semua pihak baik kawan maupun lawan. Beliau selalu menghadiri pengajian rutin idaroh di masyarakat seiring dengan kunjungan beliau ke KUA kecamatan-kecamatan yang ada di seluruh Jepara untuk semakin memperkuat basis NU. Transportasi di wilayah Jepara pada masa tersebut masih sulit sehingga seringkali beliau menginap di masjid di karenakan pengajian diselenggarakan malam hari, keesokanya beliau baru pulang. Beliau membuat screening untuk menjadi pegawai KUA haruslah mampu membaca kitab kuning.
Akhlak dan Tasawuf Kyai Fauzan
Kyai Fauzan menawarkan kajian akhlaq tasawuf untuk menghindari kajian akhlaq yang hanya berada pada tataran pemikiran yang tidak memberikan bekas pada seseorang menjadi orang-orang yang memiliki akhlakul karimah. Untuk menggapai akhlakul karimah diperlukan proses yang biasa dilakukan oleh kalangan Mutashowwifin (Pengamal tasawuf) karena sejatinya esensi dari tasawuf adalah pencapaian akhlaqul karimah.
قيمة إنسان بقدر الآدب اي لا بقوة ومال نسب
Harga diri seseorang itu diukur dengan kadar budi pekertinya atau akhlaknya artinya tidak dengan sisi keperkasaan, sisi kepemilikan harta dan sisi keturunan. (Fauzan n.d.)
Dalam bait di atas seolah-olah Kyai Fauzan memberikan standarisasi terhadap kemuliaan seseorang dengan parameter akhlak, bukan dengan kepemilikan materi, keperkasaan, dan nasab yang unggul (Masyhud 2016)
Kyai Fauzan mengajarkan agar menjalankan akhlaq Mah}}mudah (terpuji) dan menjauhi Akhlaq Mad}mumah. Beliau menyebutkan dalam kitabnya Alfiyah Al-Ghazali ta`’lif al-‘Allamah KH Fauzan Syarifan Jepara. Pemikiran akhlaq-tasawuf Kyai Fauzan terlukis dalam syair (Masyhud 2016) :
عليك بالصبر وشكر وسلام رضا وزهد ولذنبك ندم
بين الرجا والخوف عدل وخلق اخلاص حب مولي مع قلب عشوق
Hendaknya kamu memiliki (akhlak) sabar, syukur, memberi salam, ridha, zuhud, taubat, raja’, dan khauf, adil, ikhlas, mahabbah terhadap tuhan, dengan cara sepenuh hati. (Fauzan n.d.)
Banyak sekali tamu berkunjung ke rumah beliau dengan berbagai permasalahanya, meminta doa atas permalahan yang dihadapinya, meminta bantuan atas kesulitanya, diceritakan oleh KH Saifudin Zuhri. Allahu Yarhamuh pada waktu tersebut masih menjabat Kakanwil Depag menceritakan saat berkunjung ke rumah beliau ada seorang pengemis dengan pakaian lusuh serta caping kropak (Topi tradisional khas Jawa yang terbuat dari daun siwalan) meminta makanan karena lapar. Oleh beliau Kyai Fauzan orang tersebut didahulukan untuk memberinya makanan dibandingkan dengan tamu-tamu yang lainya. (Rohman 2018)
KH. Ahmad Fauzan Wafat hari Selasa, 6 Robi’us Tsani 1933 H atau bertepatan dengan 17 Mei 1972 M, pukul 11.00 WIB beliau kembali ke rahmatullah. Detik-detik kepergiannya beliau ke rahmatullah, beliau masih dalam keadaan muthala’ah kitab tafsir yang kebetulan sedang disowani Alm. Abdul Hamid, seorang kepercayaan beliau sebagai bendahara/bagian keuangan ketika beliau menjabat sebagai Kandepag Jepara. Beliau dimakamkan dimakamkan di pemakaman Suromoyo Kedungleper Ampean Bangsri Kabupaten Jepara.(Najah 2017). (FH)
Daftar Pustaka
Fauzan, KH Ahmad. t.thn. Alfiyah Al-Ghazali ta`’lif al-‘Allamah KH Fauzan Syarifan Jepara. Jepara.
Masyhud, Zubaidi. 2016. Risalah Islamiyah Mbah KH. Achmad Fauzan Jepara Sumber Kajian Pendidikan Islam, Akhlak dan Tasawuf. Yogyakarta: Lingkar Media.
Masyhudi. 2013. “Dinamika Kebangkitan Ulama` (Visi Pendidikan dan Perjuangan KH. Ahmad Fauzan).”
Minarno, Santoso. 2011. “Strategi PNI Dalam Memenangkan Pemilihan Umum 1955 Di Jawa Tengah.” – 107.
Mun`im, Abdul. 2016. Fragmen Sejarah NU Menyambung Akar Budaya Nusantara. 2016: Pustaka Compass.
Najah, Persatuan Santri dan Pondok Pesantren Darun. 2017. http://www.imadan.com. 31 01. Diakses 01 18, 2018. http://www.imadan.com/blog/biografi-kh-ahmad-fauzan-jepara-jawa-tengah.
Rohman, Nor. 2018. KH Ahmad Fauzan Seorang Sufi dan Pejuang Kemerdekaan. Dirig. -. Komp. Faiqul Hazmi.
Styawan, Dedi. 2016. http://biografikyai.blogspot.co.id/. 03. Diakses 01 16, 2018. http://biografikyai.blogspot.co.id/2016/03/kh-ahmad-fauzan-pahlawan-dari-jepara.html.
[…] Baca: Meneladani KH Ahmad Fauzan Sebagai Pejuang Kemerdekaan […]